Minggu, 13 Januari 2013

MEDIA PEMBELAJARAN


PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Media Pembelajaran
Dosen Pembimbing: Heri Supriyana, M.Pd.


Disusun Oleh:
Nama : Henny Dwi HartantI
                                                        NPM   : 11144600075
                                                        Kelas  : A2-11



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2012





A.  Nama Media: fotosintesis tumbuhan

      B.   Bahan yang digunakan:
     1.    Tabung Reaksi (4buah)
     2.    Termometer (1buah)
     3.    Corong kaca (4 buah)
     4.    Gelas beaker (4 buah)
     5.    Lampu (1 buah)
     6.    Ganggang, chara sp(seperlunya)
     7.    Air (200cc)
     8.    Es batu (seukupnya)
     9.    Benang (secukupnya)
   10. Larutan NaHCO3, NaOh    +    CO2 (secukupnya)



    C.   Cara membuat:
  1.    Potong ganggang @ 10 cm panjangnya, ambil 5 ganggang dan ikat jadi satu dengan benang-benang.
  2.    Masukkan dalam corong kaca3.
  3.    Letakkan perangkat.
  4.    Tutup atas corong dengan tabung reaksi.
  5.    Masukkan air ke dalam tiap gelas beaker sampai memenuhi tabung reaksi.
  6.    Gabung jadi 1 semuanya.
  7.    perlakuan berbeda pada masing-masing ganggang dalam beaker gelas.
  
   D.   Manfaat
  1.    Kegiatan di atas menggambarkan tentang fotosintesis tumbuhan. Diharapkan siswa dapat memahami tentang fotosintesis tumbuhan.
  2. Kegiatan ini mempermudah guru dalam menyampaikan materi yang ingin disampaikan kepada siswa.
  3.    Kegiatan tersebut dapat meningkatkan daya kreatifitas siswa dan keaktifan siswa.
  4.    Kegiatan tersebut dapat menumbuhkan rasa kerjasama dan kekompakan siswa.
  5. Kegiatan tersebut akan mudah dipahami siswa dan membuat siswa lebih tertarik mengikuti proses pembelajaran

Esai Pkn Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan


PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN

Oleh : Henny Dwi Hartanti


Pancasila sebagai paradigma kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan mengembangkan kehidupan nasional. Pancasila digunakan sebagai asumsi dasar yang bisa mengarahkan dan menggerakkan ke arah yang di kehendaki oleh bangsa dan negara sebagai konsensus nasional. 
Paradigma merupakan model dalam teori ilmu pengetahuan atau sebagai kerangka berpikir ilmu pengetahuan, sehingga batasan mengenai pengertian “paradigma” dapat dinyatakan yaitu sebagai keutuhan konseptual yang sarat dengan muatan ajaran, teori, dalil, bahkan juga pandangan hidup, untuk dijadikan dasar dan arah pengembangan ilmu pengetahuan. Paradigma dapat cenderung berfungsi sebagai “ideologi” (Koento Wibisono, Dirjen Dikti, 2002).
Paradigma berasal dari kata dogma, yang berarti prinsip dasar dan landasan aksioma yang kadar kebenarannya sudah tidak dipertanyakan lagi karena sudah benar dengan sendirinya, meskipun orang tidak mungkin membuktikannya secara tuntas. Paradigma telah berkembang, baik dalam kehidupan ekonomi, sosial, politik, hukum maupun yang lainnya.
Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek pembangunan nasional kita harus mendasarkan pada hakikat nilai – nilai sila pancasila. Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional, seluruh warganya harus dikembalikan pada dasar – dasar hakikat manusia sebagai “monopluralis”. Unsur – unsur hakikat manusia monopluralis meliputi susunan kodrat manusia, rohani (jiwa) dan raga. Sifat kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi jiwa dan raga, baik aspek individual maupun aspek sosial dan reigiusnya. Atas dasar ini pembangunan harus mengembangkan harkat dan martabat manusia secara keseluruhan. Pembangunan meliputi :
1.    Paradigma Pembangunan Politik
2.    Paradigma Pembangunan Ekonomi
3.    Paradigma Pembangunan Sosial Budaya
4.    Paradigma Pembangunan pertahanan Keamanan (HANKAM)

Pengertian Pembangunan Politik
    Dalam pembangunan bidang politik salah satu tugas nasional yang penting adalah untuk membina stabilitas nasional, di mana stabilitas politik termasuk salah satu unsur di dalamnya, yang sekaligus merupakan sasaran yang harus dicapai, dan merupakan syarat mutlak bagi kelangsungan dan berhasilnya pembangunan nasional. Dalam rangka membina stabilitas politik sebagai salah satu unsur stabilitas nasional, maka program pokok di bidang pembangunan politik adalah meningkatkan kesadaran politik rakyat dalam arti yang positif, terutama kesadaran akan kehidupan demokrasi Pancasila, yaitu kebebasan yang bertanggung jawab dan kesadaran hidup bernegara secara teratur berdasarkan konstitusi.

    Landasan pembangunan bidang politik adalah pasal 26 dan pasal 27 (1) serta pasal 28 Undang – Undang Dasar 1945, antara lain menyatakan :
1. Warga negara Indonesia ialah orang – orang bangsa indonesia asli dan orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang – Undang sebagai warga negara.
2. Kesamaan kedudukan warga negara di dalam hukum dan pemerintahan dan berkewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya.
3. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, ditetapkn dengan Undang – Undang.
Pasal – pasal tersebut penjabaran dari pokok pikiran ketiga, pancaran sila keempat yang sebagai sila keempat yang sebagai dasar dan memberikan arah serta kerangka yang jelas bagi pembangunan di bidang politik dalam mewujudkan kehidupan politik yang diinginkan, sehingga dinyatakan Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional khusus bidang politik.
Demokrasi yang ingin ditegakkan adalah demokrasi berdasarkan Pancasila yang meliputi bidang – bidang politik, sosial dan ekonomi, serta yang dalam penyelesaian masalah – masalah nasional berusaha sejauh mungkin menempuh jalan permusyarakatan untuk mencapai mufakat. Dalam demokrasi Pancasila kebebasan individu tidak bersifat mutlak tetapi diselaraskan dengan tanggung jawab sosial. Dalam demokrasi Pancasila keuniversalan cita – cita demokrasi dipadukan dengan cita hidup bangsa Indonesia yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan. Dalam sistem dan mekanisme demokrasi Pancasila tidak memberi peluang bagi “ dominasi mayoritas” maupun “tirani minoritas”, sebab konsep mayoritas dan minoritas tidak selaras dengan semangat kekeluargaan.

Pengertian Paradigma Pembangunan Ekonomi
    Salah satu tujuan negara adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Penegasan ini tidak lepas dari pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan ekonomi dengan dasar dan arahan Pancasila maka negara harus mewujudkan kemakmuran bagi semua orang bukan untuk seorang saja.
    Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung dalam bumi adalah pokok  kemakmuran rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar – besar kemakmuran rakyat. Berdasarkan pasal 33 UUD 1945, pembangunan di bidang ekonomi didasarkan kepada Demokrasi Ekonomi yang menentukan masyarakat harus memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha.
Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek. Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem dan
pembangunan ekonomi yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral kemanusiaan
.Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga negara. (http://exalute.wordpress.com)

Pengertian Paradigma Sosial Budaya
    Pembangunan sosial budaya dengan dasar dan arahan Pancasila maka usaha mewujudkan kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia harus benar – benar selaras dalam hubungannya dengan Tuhan, dengan sesama manusia, maupun terhadap alam sekitarnya serta memiliki kamantapan lahiriah dan batiniah. Pembangunan di bidang Agama serta Sosial Budaya, seperti dalam bidang – bidang lainnya didasarkan atas landasan cita – cita bangsa Indonesia sebagaimana yang terkandung dalam Pembukaan Undang – Undang Dasar 1945.
   Pada era reformasi ini, sering kita lihat stagnasi nilai sosial budaya dalam masyarakat sehingga berujung pada terjadinya gejolak sosial pada masyarakat, kerusuhan, dan sebagainya. Oleh karena itu, upaya pengembangan sosial budaya masyarakat Indonesia harus didasarkan pada nilai – nilai Pancasila. Prinsip etika Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik, artinya nilai – nilai Pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.
   Pancasila merupakan sumber normatif bagi peningkatan humanisasi dalam bidang sosial budaya. Sebagai kerangka kesadaran, pancasila dapat merupakan dorongan untuk universalisasi, yaitu melepaskan simbol – simbol dari keterkaitan struktur dan transedental, yaitu peningkatan derajat kemerdekaan manusia dan kebebasan spiritual.

Pengertian Paradigma Pembangunan Pertahanan Keamanan (HANKAM)
    Pertahanan keamanan (HANKAM) adalah suatu upaya rakyat semesta dengan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. Pembangunan pertahanan keamanan dengan dasar dan arahan Pancasila untuk mencapai tujuan keamanan bangsa dan negara, pelaksanaannya harus dilakukan dengan menyusun, mengerahkan, serta menggerakan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam semua bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi, dengan semangat persatuan dan kesatuan.
       Landasan pembangunan bidang pertahanan keamanan yang pertama adalah Pembukaan UUD 1945 alinea kedua dan alinea keempat. Dalam alinea kedua sebagai wujud cita – cita nasional yang menyatakan bahwa Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Alinea keempat tentang tujuan nasional, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, serta memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, diperuntukkan bagi terwujudnya keadilan sosial dalam hidup masyarakat agar negara meletakkan pada fungsi yang sebenarnya sebagai suatu negara hukum bukan pada negara yang berdasarkan pada kekuasaan.

Pengertian Paradigma Pengembangan kehidupan Beragama
   Salah satu penyebab banyaknya peristiwa kerusuhan/konflik antardaerah adalah masalah konflik suku, agama, ras, dan antar golongan yang sesungguhnya dapat mengancam keutuhan bangsa kita.
Terjadinya konflik tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Karena tidak adanya keampuhan Pancasila dan UUD 1945 yang selama ini menjadi pedoman bangsa dan negara kita mulai digoyang dengan adanya amandemen UUD 45 dan upaya merubah ideologi negara kita ke ideologi agama tertentu.
2. Kurangnya rasa menghormati baik antar pemeluk agama satu dengan yang lainnya ataupun sesama pemeluk agama.
3. Adanya kesalahpahaman yang timbul karena adanya kurang komunikasi antar pemeluk agama.
4. Perbedaan suku dan ras ditambah dengan perbedaan agama menjadi penyebab lebih kuat untuk menimbulkan perpecahan antar kelompok dalam masyarakat.

  Konflik antaragama lebih sulit diatasi dibandingkan dengan


konflik yang lain hal ini dikarenakan konflik agama yang sangat sulit diatasi tanpa kesadaran yang timbul dari hati nurani kita para pemeluk agama. Konflik antaragama dapat meninggalkan bekas yang mendalam, dan tidak seorang pun dapat bersikap netral dalam mengatasi konflik tersebut.  Sedangkan konflik suku dapat didamaikan secara adat, dan konflik karena kepentingan politik bisa diatasi dengan memberi konsesi. Kedua konflik ini bisa selesai dengan cepat dan tidak menimbulkan bekas yang mendalam.
Kewajiban kita adalah menciptakan kehidupan beragama yang penuh dengan perdamaian, saling menghargai, menghormati, dan mencintai sebagai umat manusia yang beradab. Pancasila telah memberikan dasar – dasar nilai yang fundamental bagi umat bangsa Indonesia untuk hidup secara damai dalam kehidupan beragama. Negara memberikan jaminan kebebasan bagi setiap warga negara untuk memeluk suatu  agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaannya.
       Setiap agama memiliki keyakinan dan ajaran yang berbeda satu sama lain, namun pada dasarnya setiap agama mengajarkan sikap saling menghormati, menghargai, serta hidup berdampingan secara damai dengan pemeluk agama yang lain. Maka, negara dan masyarakat berkewajiban mengembangkan kehidupan beragama yang penuh dengan toleransi dan saling menghargai berdasarkan nilai kemanusiaan yang beradab.

Berdasarkan pengkajian tentang “Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan” dapat disimpulkan bahwa Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Disetiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua “ kemanusian yang adil dan beadab” tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar, Setiap sila pada dasarnya merupakan azas dan fungsi sendiri-sendiri, namun secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan. Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Disetiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita.
  Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia, sedangkan negara merupakan organisasi atau persekutuan hidup manusia maka tidak berlebihan apabila pancasila menjadi landasan dan tolok ukur penyelenggaraan bernegara termasuk dalam melaksanakan pembangunan.




DAFTAR PUSTAKA
Koento Wibisono siswomihardjo, 2000, Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Jakarta
Ms bakry, Noor. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Pustaka pelajar
Rukiyati, dkk. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: UNY Press
Sri Soemantri M, 2000, Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Hukum,      Bandung
Exalute. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan. Diunduh tanggal 20 juni 2012 dari http://exalute.wordpress.com/2008/07/24/Pancasila-sebagai-Paradigma-Pembangunan




Artikel Presiden pertama Republik Indonesia


Oleh : Henny Dwi Hartanti
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai anak Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika. 

Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, kos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada tanggal 25 Mei 1926.
 


Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
 

Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
 

Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan
 Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama. 

Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
 

Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi."

Detik Detik Kematian Sang Presiden

Jakarta, Selasa, 16 Juni 1970. Ruangan intensive care RSPAD Gatot Subroto dipenuhi tentara sejak pagi. Serdadu berseragam dan bersenjata lengkap bersiaga penuh di beberapa titik strategis rumah sakit tersebut. Tak kalah banyaknya, petugas keamanan berpakaian preman juga hilir mudik di koridor rumah sakit hingga pelataran parkir. 
-
 
Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer.
 
-
 
Malam ini desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang sangat sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno

Puisi Terakhir

Dari kecil dia sudah terbiasa ditinggal oleh ibunya ke luar kota, semenjak adanya pertengkaran di rumahnya itu, dia memang berasal dari keluarga yang tidak mampu  dia adalah anak ke 2 dari 4 bersaudara, namun kedua orang tuanya sangat ingin melihat anaknya sukses yah walaupun untuk biaya sekolahnya sang kakak harus berhenti sekolah dan hanya sampai kelas 2 SMA, sang kakak bekerja di kota untuk membiayai keluarganya, walau sangat di sayangkan sang kakak keluar namun apalah daya ibu bapak nya yang tak mampu membiayai sekolah sang kakak, dia hanya bisa menangis melihat sang kakak pergi ke kota meninggalkan mimpinya untuk menjadi orang yang berpendidikan tinggi.
Saat dia duduk di bangku SMP kelas 2 dia berusaha belajar keras untuk bisa memberikan kado terindah untuk keluarganya  yaitu berupa prestasi , dia ingin sekali menjadi juara  dan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolahnya.
Berbagai masalah keluarga sering muncul yang membuatnya semakin sedih melihat kedua orang tuanya selalu bertengkar mempermasalahkan keuangan bagaimana buat makan besok, uang bangunan sekolah ku, semua itu membuat mereka pusing, ayah yola hanyalah seorang petani  yang selalu di remehkan oleh saudara-saudaranya yang cukup mampu.
Dengan kerja kerasnya itu ahirnya yola bisa meraih mimpinya itu, dia bisa menjadi juara dan mendapat beasiswa unuk melanjutkan sekolah, yola memang anak yang cukup panadai dia selalu blajar untuk bisa mendapatkan prestasi yang bagus di sekolah. Hal yang paling terindah bagi yola hanyalah bisa menjadi juara menjadi nomor 1 sehingga ia tak pernah mempunyai pacar, bukan dia tak mau punya pacar namun keluarganya melarang untuk dekat dengan lelaki sehinga dia merasa takut untuk berpacaran, dia gadis yang sangat polos.
kehidupan yola mulai berkecukupan setelah 3 tahun ka dini bekerja di kota dan membiayai kebutuhan yola semenjak SMP sampai SMA  dan keluarganya di kampung. Yola sangat menyayangi kakaknya itu dia bertekad untuk bisa membanggakan mereka dengan prestasinya. Dan perasaan bahagia yang tak terkira saat yola juga bisa menjadi juara  di SMA. Keluarganya sangat bangga dengan prestasinya itu Semua piagam penghargaan di pajang di kamarnya.

KULIAH, menjadi keinginan terbesarnya, dengan mengambil jurusan sastra dia harap bisa menjadi seorang penulis yang bisa menuangkan semua derita hatinya. Namun jika untuk kuliah keluarganya tak sanggup untuk membiayai.
“tak usah kuliah nak, bapak mu ini tak punya uang untuk membiayaimu kuliah”
“tapi pak, yola ingin menjadi orang. kalau yola kuliah itu bisa mengangkat derajat keluarga kita, takan ada lagi orang yang berani menghina kelurga kita karena tak punya apa-apa”
“iyah, tapi bagaimana dengan biayanya, bapak dan ibu mu ini tak punya uang, untuk makan saja mungkin cukup, orang kakak mu juga gak kuliah sekolahnya aja liren di tengah jalan memangnya kamu gak kasihan sama kakakmu”
“ bapak, justru ka dini yang mendorong yola untuk kuliah kakak yang nanti akan membiayai aku kuliah”
“ memangnya kamu ini mau jadi apa to ndo?”
“ya pokok nya yola  ingin membahagiakan bapak, ibu dan semuanya” “ya sudah, terserah kamu ndo tapi bapak gak bisa kasih apa-apa, bapak dan ibu hanya bisa mendo’akan kamu disana, dan bapak pesen jangan pacaran kalau pacaran mendingan keluar saja kuliahnya soalnya nanti bisa mengganggu kuliah kamu”
“iyah pak. Yola selalu ingat pesan itu”

Perjalan hidup yang begitu panajang, dia hanya di temani karya-karyanya.
KESEPIAN,, tentulah dia rasakan,  semua temannya adalah perempuan tak ada laki-laki yang mau menjadi pacarnya, bukan karena dia tak cantik tetapi karena kepribadianya yang tertutup sekali dengan pria. Banyak sekali yang menyukainya namun mereka minder untuk mendekatinya, dia seorang perempuan yang yang memiliki wibawa.
Jauh di lubuk hatinya ternyata dia memndam perasaan kepada seorang pria, namun tak mungkin baginya untuk bisa memilikinya  bibirnya tak mungkin berucap. Puisi yang menyayat hati yang selalu dia buat kala hatinya gundah. Sahabat-sahabatnya pun tak pernah tahu siapa pria yang dimaksud yola itu dia tak pernah cerita, itu adalah rahasia cintanya.
dari sebelum lulus kuliah sudah banyak karyanya yang di terbitkan. Novel dan puisi-puisinya banyak disukai para remaja.

SENDIRI,, itu sudah biasa baginya tak mengapa tak pernah merasakn indahnya jatuh cinta asal dia bisa meraih prestasi yang dia inginkan itulah Yang selalu tertanam di benaknya.
Kini kehidupan keluarganya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya  hasil dari karya-karya nya, kini tak ada lagi yang menghina kelurganya, bahkan saudara-saudara dari keluarga bapak nya itu kini malah berbalik mereka kini tak punya apa-apa sama seperti keadaan keluarganya dulu bahkan jauh lebih buruk.

Pagi itu sekitar pukul 07.00 ibunya mengetuk pintu kamar anaknya itu, namun tak ada jawaban, ah mungkin masih tidur ucap sang ibu.
Pukul 09.00 sang ibu pun kembali mengetuk pintu kamar anaknya, namun sama tak ada jawaban sang ibu pun membuka kamar yola dan melihat anaknya itu masih ada di depan komputer. Sang ibu pun mendekati anaknya sambil mengusap-ngusap rambut anaknya.
“yola,, ayo bangun sudah siang, ibu sudah bikin sarapan ayo kita makan bareng”
Namun sang ibu merasa aneh karena anaknya itu tak juga bangun.
Sang ibu langsung panik dan memanggil sang bapak.
“pak,, bapak kesini yola gak bangun-bangun”
“ya biarin saja lah bu mungkin kecapean”
“cepetan pak, yola pingsan,”
“apa? iya,,iya sebentar”
bapaknya langsung menghampiri kamar anaknya itu dan langsung memanggil dokter.
Sekeluarga sangat panik karena tak biasanya yola pingsan, dokter  pun mengatakan kondisi yola yang sudah tak bernayawa lagi di akibatkan liver nya yang sudah parah.
Bapak, ibu, dan adiknya mereka sangat terkejut mendengar keterangan dari sang dokter. Ibunya langsung menghampiri anaknya yang sudah tiada yang kini terbaring di tempat tidur sambil menagis. Sang bapak pun tak kuasa menahan kesedihan itu dia menagis di ahadapan putrinya yang sudah tiada, begitu pula dengan sang adik yang menangis sambil menelepon kak dini yang sedang berada di kota bahwa kakak keduanya telah meniggal dunia. Kak dini langsung pulang dengan penuh kesedihan memdengar adiknya telah meninggal. Semua keluarganya sungguh tak menyangka akan penyakit yola itu karena dia tak pernah mengeluh sakit apapun.
Setelah selesai pemakaman, kak dini memandangi kamar adiknya dengan deraian air mata, dia menghampiri komputer yang masih menyala dikomputer itu tertulis sebuah puisi  yang merupakan pesan terakhir dari adiknya saat sebelum yola meninngal. Ternyata adiknya itu sudah tahu bahwa hidupnya  tak lama lagi namun dia tak pernah mengatakan akan penyakitnya itu.
Semua keluarga dan sahabat-sahabatnya menangis saat membaca puisi itu.

 Saat aku tersenyum aku bahagia
Saat aku sedih akupun masih tetap tersenyum
Tak pernah kuinginkan keadaan ini
Namun aku harus pergi jauh

Harapanku sudahlah terwujud
Menjadi seperti ini adalah yang aku inginkan
Sedih, bahagia ku curahkan disisni
Ku mohon  Jangan tangisi saat aku pergi

Maaf  untuk kalian yang ku tinggalkan
Meski aku telah pergi kenanglah aku
Tetaplah menjadi orang yang menyayangiku
Walaupun kini aku telah pergi

http://cerpenliayuliana.blogspot.com/